Wednesday, January 22, 2020

Pemakaian Huruf dalam Ejaan Bahasa Indonesia

Pemakaian Huruf dalam Ejaan Bahasa Indonesia

Pemakaian Huruf dalam Ejaan Bahasa Indonesia dibagi menjadi tiga bagian, yaitu : huruf kapital, huruf miring, dan huruf tebal.

Huruf Kapital

  • Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama pada awal kalimat.
  • Contoh: Mahasiswa berkumpul di lapangan.
  • Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama pada unsur nama orang termasuk julukan.
  • Contoh: Imelda Melindyana
    *Catatan:
    1. Huruf kapital tidak digunakan sebagai huruf pertama nama jenis atau satuan ukuran. Contoh: 10 volt, mesin diesel
    2. Huruf kapital tidak digunakan untuk menuliskan huruf pertama kata yang bermakna ‘anak dari’ seperti bin, binti, boru, dan van, atau huruf pertama kata tugas. Contoh: Gadis binti Salim, Ayam jantan dari Timur
  • Huruf kapital digunakan pada awal kalimat dalam petikan langsung.
  • Contoh: Presiden berkata, “ Kita adalah bangsa yang besar.”
  • Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama pada nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.
  • Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang menikuti nama orang.
  • Contoh: Haji Ahmad Husein, Raden Ajeng Kartini
  • Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan yang digunakan sebagai sapaan.
  • Contoh: Terima kasih, Dokter; Selamat pagi, Prof.
  • Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang digunakan sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
  • Contoh: Presiden Soekarno, Gubernur Jawa Barat
  • Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
  • Contoh: bangsa Indonesia, suku Sunda, bahasa Indonesia
    *Catatan
    Nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa yang digunakan sebagai bentuk dasar kata turunan tidak ditulis dengan huruf awal kapital.
    Contoh: pengindonesiaan, keinggris-inggrisan,
  • Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya.
  • Contoh: tahun Hijriah, bulan Mei, hari Sabtu, hari Natal
  • Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah.
  • Contoh: Konferensi Asia Afrika, Perang Dunia II
  • Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama geografi.
  • Contoh: Bukit Barisan, Asia Tenggara
    *Catatan:
    1. Huruf pertama nama geografi yang bukan nama diri tidak ditulis menggunakan huruf kapital.
    2. Contoh: berlayar di laut
    3. Huruf pertama nama geografi yang digunakan sebagai nama jenis tidak ditulis menggunakan huruf kapital.
    4. Contoh: jeruk bali, kacang bogor
  • Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama pada semua kata (termasuk semua unsur bentuk ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke,
  • Contoh: Republik Indonesia, Perserikatan Bangsa-Bangsa
  • Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama pada setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah, serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal.
  • Contoh: Dia agen surat kabar Sinar Pembangunan.
  • Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan.
  • Contoh:
    S.E. = Sarjana ekonomi
    M.Hum. = Magister Humaniora
  • Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, paman, serta kata atau ungkapan lain yang digunakan dalam penyapaan atau pengacuan.
  • Contoh: “Silakan duduk, Bu!”
    *Catatan
    1. Istilah kekerabatan yang bukan merupakan penyapaan atau pengacuan.
    2. Contoh: Kita harus menghormati bapak dan ibu kita
    3. Kata ganti Anda ditulis dengan huruf awal kapital.
    4. Contoh: Sudahkah Anda tahu?

Huruf Miring

  • Huruf miring digunakan untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau nama surat kabar yang dikutip dalam tylisan, termasuk dalam daftar pustaka.
  • Contoh: saya sudah membaca buku Salah Asuhan karangan Abdoel Moeis
  • Huruf miring digunakan untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata dalam kalimat.
  • Contoh: dalam bab ini tidak dibahas pemakaian tanda baca.
  • Huruf miring digunakan untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau bahasa asing.
  • Contoh: Ungkapan bhineka tunggal ika dijadikan semboyan negara Indonesia.

Huruf Tebal

  • Huruf tebal digunakan untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis miring.
  • Contoh: Kata et dalam ungkapan ora et labora berarti “dan”
  • Huruf tebal dapat digunakan untuk menegaskan bagian-bagian karangan, seperti judul buku, bab, atau subbab.
  • Contoh: 1.1 Latar Belakang; 1.2 Rumusan Masalah  

Link terkait : EJAAN BAHASA INDONESIA

Share:

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.

Labels

Pages

Pages

Featured Post

Penulisan Kata dalam Ejaan Bahasa Indonesia

Penulisan Kata dalam Ejaan Bahasa Indonesia Kata Dasar Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Contoh: Kantor pajak penuh sesak. Kat...